Jumat, 20 November 2015

The History and Development of Political Science


Sejarah dan Perkembangan Ilmu Politik

Sejarah dan perkembang ilmu politik akan lebih mudah dimengerti jika kita menjelaskannya menurut teritori atau era yang mencetuskan ilmu politik tersebut. Dimulai dari wilayah Western, contohnya seperti wilayah Eropa pada zaman dahulu, seperti Yunani kuno.
Bermula pada zaman Yunani kuno dengan pencetus filsafat ilmu politik seperti Plato, Aristoteles, Socrates dan Xenophon. Mereka menganalisis, menciptakan dan mencoba merealisasikan hukum serta ilmu politik yang akan berlaku dengan tujuan memenuhi kepentingan masyarakat.
Dan pada zaman Ancient, Romawi kuno juga berkembang pesat. Sejarawan terkemuka di Roma memperkenalkan sistem politik Republik Roma dan negarawannya memberikan politik republik dan kerjaan serta sistem berperang bangsa Roma. Dan setelah beberapa dekade kemudian kekaisaran Roma maupun Yunani mengalami masa kehancuran. Beralih ke Abad pertengahan, dimana sistem politik di Eropa dan politik di Eropa tersebut sangat erat hubungannya dengan Kristenisasi, mereka megaitkan dan membuat batasan serta definisi ulang antara agama atau kepercayaan dengan sistem politik. Dan dibelahan bumi lainnya, Arab, para filsafah mengkaitkan Islam dengan dunia Politik, mana yang baik dan mana yang buruk setra mengatur hukuman apa yang pantas pada manusia yang tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Setelah abad pertengahan, munculah era Renaisans yang terjadi di Italia dan dipengaruhi besar oleh filsafat ilmu Machiavelli. Dalam dunia politik di era Renaisans, para filsafat yang berperan besar di dalamnya berkontribusi ke arah konvensi diplomasi serta peningkatan ilmu politik. Beralih ke eraEnlighment  berkolasi di Perancis, dan Perancis membuat revolusi yang berpengaruh besar di dunia politik terutama dalam demokrasi modern. Dan para filsuf yang mempengaruhi pada masa itu adalah Voltaire. Kemudian pada era itu juga muncul, tentang apa itu manusia dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan, di belahan bumi yang lainnya, Amerika, juga mulai membuat revolusi politik. Dan pada masa itu juga mucul perdebatan atas pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai perbedaan konseptual antara Negara dan Pemerintahan. Dan diputuskan bahwa Negara lebih mengacu pada seperangkat institusi abadi di mana kekuasaan akan didistribusikan dan pengunaanya dibenarkan serta dilegalkan. Sedangkan isilah Pemerintah akan merujuk kepada orang-orang tertentu yang ikut andil dalam kepengurusan negara, orang-orang elit yang pada umumnya melakukan politik demi uang, Oh? atau itu hanya terjadi di zaman sekarang. Tentu saja pada zaman terdahulu para elite lebih mementingkan kebutuhan masyarakat.
Dan selanjutnya adalah era abad ke 19. Pada abad ke 19 ini, dihasilka pula teori paralel dalam pemikiran politik. DIbutuhkan sebuah idnustri untuk kelangsungan hidup masyarakat yang lebih baik lagi. Pada peeriode yang sama, gerakan sosialis mulai dibentuk, Marxisme telah diangkat dan dikembangkan. Daan kemudian pada akhir abad ke 19 perserikatan buruh mulai dibentuk.
Dan pada abad ke 19 ini Perang Dunia pertama pun terjadi, ideologi yang bermacam jenisnya mulai mucul, seperti Komunisme, Pluralisme, Imprealisme, Anarkisme dan Sindikalisme serta masih banyak lagi ideologi lainnya. Pada era ini juga sudah mulai terbentuk partai-partai demokratis sebagai sarana pemilihan pemimpin suatu negara.
Dan pada abad ke 20, sistem politik Amerika sudah mulai banyak mempengaruhi negara lain. Sistem politik serta ideologi yang dikembangkan oleh Amerika Serikat adalah Behaviourlism yaitu sebuah pendekatan empiris ang muncul pada tahun 1930-an. Pendekatan ini menjelaskan dan memprediksi suatu perilaku politik. Behaviourlism juga menekankan pemahaman sistematis atas semua hal yang bersangkutan dengan politik. Serta penerapan metode ilmiah dan statistik yang mendetail dan juga terperinci. Dan Behaviourlism juga menilai serta mendefinisikan perilaku politik dari sudut pandang netral serta lebih mengarah untuk menciptakan masyrakat yang individualitas.

Dibelahan bumi lainnya, tepatnya di India. Filsuf pencetus ilmu politik yang berkembang besar yaitu Rig Veda, Samhitas, Brahmana dan Mahabhrata. Mereka memaparkan hasil pemikiran mereka yang berupa Ilmu politik, ekonomi dan tatanan sosial. Serta membahas kebijakan-kebijakan yang nantinya akan berlaku.

Kemudian di bagian belahan bumi lainnya, Cina. Zaman Cina kuno mungkin indetik dengan perang seperti film kolosal yang sering kita lihat di televisi, namun buka hanya itu. Zaman Cina kuno juga merupakan rumah bagi para pemikir yang kritis serta filsuf yang luar biasa mencengangkan. Ideologi Konfusianisme juga berlangsung pada era itu di Cina. Dan juga Imperialisme,

Selanjutnya di bagian bumi Timur Tengah, tepatnya di tanah Persia. Orang yang ikut andil dalam menganalisis ilmu politik yaitu antara lain Ibnu Sina, Rubaiyit Omar dan Averroes. Mereka menganut dan mengembangkan ilmu politik yang dicetuskan oleh Aristoteles.
Lalu di belahan dunia lainnya? tentu saja mungkin ada beberapa filsuf yang tidak tercatat dalam sejarah, filsuf yang berpengaruh dan pola pikir nya akan ilmu politik tersebar di negaranya.

Bagaiman dengan tanah air kita tercinta?
Indonesia?
Ya, mungkin pada saat itu, tanah kita ini masih dijajah oleh negara yang berbeda-beda. Dimanakala, di belahan dunia lainnya para fisluf dan pemikir serta pencetus ilmu politik dengan bebas mengeluarkan aspirasinya, kita masih dijajah. Mungkin ada beberapa orang atau ahli filsuf yang tidak tercetak sejarah yang berasal dari Indonesia, mungkin. Dan sayangnya tidak ada di media.
Semoga aja, saya belum lahir pada zaman itu, jadi saya rasa ilmu pengetahuan saya hanya sebatas tau dan mengerti saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar